Tanaman Tembakau dan Alat-alat Pengolahnnya Sebagai Ide Penciptaan Motif Batik Pada Busana Kasual
Temanggung, Jawa Tengah merupakan wilayah penghasil tembakau berkualitas tinggi di Indonesia. Tanaman tembakau tersebut telah menginspirasi lahirnya sebuah motif batik yang baru, yakni motif batik tembakau. Di wilayah Temanggung, batik tembakau sedang dirintis untuk dikembangkan. Dengan tekad yang k...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Prodi D-3 Batik dan Fashion Jurusan Kriya FSR ISI Yogyakarta
2020
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44514 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Temanggung, Jawa Tengah merupakan wilayah penghasil tembakau berkualitas tinggi di Indonesia. Tanaman tembakau tersebut telah menginspirasi lahirnya sebuah motif batik yang baru, yakni motif batik tembakau. Di wilayah Temanggung, batik tembakau sedang dirintis untuk dikembangkan. Dengan tekad yang kuat untuk lebih mengenalkan motif batik tembakau pada kalangan yang lebih luas, dipilihlah tanaman tembakau sebagai ide penciptaan karya motif batik yang diaplikasikan kedalam busana kasual. Selain itu, penggunaan alat-alat proses pengolahan tembakau, yakni rigen dan keranjang tembakau menjadi sebuah motif yang dikombinasikan dengan motif daun dan bunga tembakau. Dalam proses perwujudan karya, terdapat dua metode pendekatan yang dipilih yaitu metode pendekatan estetis dan metode pendekatan ergonomis. Metode pendekatan estetis digunakan untuk membuat motif batik dan merancang desain busana kasual yang indah. Metode pendekatan ergonomis digunakan untuk memastikan busana kasual dapat dipakai dengan nyaman, aman, dan mudah. Selain itu, terdapat metode penciptaan yang digunakan, yaitu metode pengumpulan data, analisis data, perancangan, dan perwujudan. Metode-metode tersebut digunakan untuk membantu proses penciptaan karya mulai dari observasi data hingga karya motif batik diaplikasikan kedalam busana kasual. Busana-busana tersebut menggunakan material katun gamelan dan katun toyobo dengan teknik batik tulis dan warna Rhemazol serta pengaplikasian lipit-lipit. Hasil karya yang diwujudkan berjumlah empat busana dari total tujuh busana. Ketiga busana hanya dibuat desain karyanya yang mencakup desain busana, pecah pola busana, desain motif batik, dan deskripsi karya. Keempat busana yang diwujudkan memiliki judul yang mewakili pesan yang ingin disampaikan lewat karya. Motif-motif yang tercipta adalah motif daun tembakau berlatar rigen, motif keranjang tembakau, dan motif kombinasi bunga tembakau dan keranjang tembakau. |
---|