Perancangan Interior Swaraowa Information Center Hutan Sokokembang, Pekalongan
Primata Owa Jawa semakin dekat dengan kepunahan, karena dianggap memiliki nilai ekonomi yang tinggi masyarakat yang tinggal berdampingan dengannya di Hutan Sokokembang, Petungkriyono, Pekalongan justru malah memburunya karena banyaknya pesanan dari orang di kota untuk memeliharanya. Organisasi Swara...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Jur Desain FSR ISI Yogyakarta
2021
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44654 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Primata Owa Jawa semakin dekat dengan kepunahan, karena dianggap memiliki nilai ekonomi yang tinggi masyarakat yang tinggal berdampingan dengannya di Hutan Sokokembang, Petungkriyono, Pekalongan justru malah memburunya karena banyaknya pesanan dari orang di kota untuk memeliharanya. Organisasi SwaraOwa memulai kegiatan konservasi di Hutan Sokokembang pada tahun 2008, sekian tahun berjalan dalam melakukan kegiatan konservasi SwaraOwa menumpang di Desa Sokokembang, sehingga seiring berjalannya waktu semakin banyak peniliti dari dalam dan luar negeri yang tertarik untuk datang ke sini, oleh karena itu SwaraOwa akan membangun pusat kegiatan konservasi ini dengan nama SwaraOwa Information Center untuk menampung serta memberikan fasilitas yang lebih layak untuk para peniliti maupun mahasiswa yang melakukan kunjungan ke sini. Perancangan interior ini tentunya harus sejalan dengan tujuan organisasi tersebut yaitu dalam kegiatan konservasi yang juga melibatkan alam di sekitarnya. Oleh karena itu dalam merancang interior pada objek ini menggunakan metode design thinking. Metode ini dipilih sebagai proses eksplorasi ide yang dapat diaplikasikan pada perancangan ini dan sesuai konteks yang ada. Hasil temuan yang didapat berupa elemen dekoratif yang diambil dari visualisasi vokal suara dari Owa Jawa yang juga dapat diterapkan sebagai kain batik sehingga desain ini juga berdampak bagi masyarakat sekitar. Lalu penggunaan limbah kopi sebagai campuran beton untuk lantai dan dinding dapat mengurangi penggunaan semen sehingga dapat menghemat biaya serta limbah kopi yang biasanya dibuang begitu saja dapat dimanfaatkan dengan lebih bijak. |
---|