Pameran besar seni kriya Undagi #2: Inspirasi budaya nusantara dalam kriya
Pameran Besar Seni Kriya Undagi #2 ini merupakan program dari Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pameran ini bertema "Seni Kriya Inspirasi Budaya Bangsa" merupakan rangkaian kegiatan pameran sebelumnya, yakni Undag...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Buku Teks |
Language: | Indonesian |
Published: |
BP ISI Yogyakarta
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44769 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pameran Besar Seni Kriya Undagi #2 ini merupakan program dari Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pameran ini bertema "Seni Kriya Inspirasi Budaya Bangsa" merupakan rangkaian kegiatan pameran sebelumnya, yakni Undagi #1 dua tahun lalu. Yogyakarta dipilih sebagai tempat pameran Undagi #2 karena sebagai wilayah yang memiliki tradisi pengembangan ilmu seni kriya yang didukung keberadaan lembaga pendidikan tinggi seni kriya tertua di Indonesia yakni Jurusan Kriya Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, dan lima Sekolah Menengah Industri Kerajinan (SMIK), Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR), dan komunitas-komunitas seni kriya, seperti Keramik Kasongan, Batik Imogiri, Perak Kota Gedhe, Batik Pandak Bantul. Keris Banyusumurup, dan lainnya. Pameran ini diikuti oleh 40 peserta open call dan 46 peserta undangan, dengan menampilkan 110 karya yang tersaji dalam karya yang sifatnya utuh dan instalasi. Kekayaan alam dan budaya Indonesia yang beragam merupakan sumber inspirasi dalam penciptaan karya seni kriya. Seni-budaya peninggalan nenek moyang adalah hasil kesenian tradisi yang memiliki nilai keindahan dan filosofis. Produk tradisi seni kriya masa lalu adalah kebudayaan adiluhung yang tumbuh berkembang di dalam keraton, maupun di luar keraton. Pemerintah melindungi bentuk-bentuk kebudayaan tradisi yang telah berakar kuat dan menjadi trade mark daerah tertentu atau wilayah tertentu. Sejumlah karya kriya berupa artefak tentu memiliki nilai tersendiri sebab menyangkut bagian dari kreativitas lokal dan mengandung kearifan lokal. Pameran ini menekankan resepsi atas karya-karya masa lalu yang dielaborasi oleh para kriyawan, sehingga memiliki nilai artistik dan nilai guna yang tinggi. |
---|