Konsep Dan Proses Penciptaan Geding Tirta Nirmala Ketuk 2 Kerep Minggah 4 Kalajengaken Ladrang Sekar Sangga Langit Terus Ketawang Wahyu Tumurun Laras Slendro Patet Sanga
Skripsi berjudul “Konsep dan Proses Penciptaan Gending Tirta Nirmala Ketuk 2 Kerep Minggah 4 kalajengaken Ladrang Sekar Sangga Langit terus Ketawang Wahyu Tumurun Laras Slendro Patet Sanga” ini membahas tentang Gending Tirta Nirmala yang diciptakan oleh K.R.T. Widodonagoro pada tahun 2020. Adapun me...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Jur Kerawitan FSP ISI Yogyakarta
2021
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44849 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Skripsi berjudul “Konsep dan Proses Penciptaan Gending Tirta Nirmala Ketuk 2 Kerep Minggah 4 kalajengaken Ladrang Sekar Sangga Langit terus Ketawang Wahyu Tumurun Laras Slendro Patet Sanga” ini membahas tentang Gending Tirta Nirmala yang diciptakan oleh K.R.T. Widodonagoro pada tahun 2020. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis musikal dan non-musikal dengan menekankan proses dan konsep penciptaan, serta garap Gending Tirta Nirmala. Latar belakang penciptaan Gending Tirta Nirmala berawal dari keprihatinan Djaetun terhadap kondisi pada dewasa ini dan durasi penyajian pada saat meditasi yang kurang panjang. Gending Tirta Nirmala digunakan oleh Djaetun untuk bermeditasi atau memanjatkan puja-puji. Langkah-langkah yang dilakukan oleh K.R.T. Widodonagoro dalam proses penciptaan gending ini antara lain: menentukan implementasi, melakukan laku khusus, eksplorasi cengkok gender, menentukan susunan balungan gending Ketawang Wahyu Tumurun, menentukan susunan balungan gending Ladrang Sekar Sangga Langit, menentukan susunan balungan gending Gending Tirta Nirmala Ketuk 2 Kerep Minggah 4, menambahkan rambu-rambu garap, dan evaluasi. Hasil akhir dari penelitian ini menemukan kesimpulan bahwa Gending Tirta Nirmala merupakan karya komposisi tradisi yang diciptakan untuk memenuhi permintaan Djaetun sekaligus ajang aktualisasi diri serta ekspresi K.R.T. Widodonagoro. Adapun konsep yang digunakan dalam proses penciptaan Gending Tirta Nirmala adalah konsep mbanyu mili, konsep mulur-mungkret, dan konsep mungguh. Konsep mbanyu mili diimplementasikan pada cengkok gawan, cengkok-cengkok genderan, bentuk gending, susunan balungan, irama, dan laya, konsep mulur-mungkret diimplementasikan pada bentuk gending yang digunakan dan dapat ditinjau dari letak tabuhan strukturalnya, sedangkan konsep mungguh diimplementasikan pada susunan cengkok gender serta keserasian garap. |
---|