Ritual Hudoq Sebagai Pelestarian Budaya Melalui Film Dokumenter yang Berjudul "Apo Lagaan" dengan Gaya Expository
Penulis menyebutkan bahwa karya tugas akhir penyutradaraan film dokumenter expository “ApoLagaan” merupakan sebuah karya film menceritakan tentang Hudoq tentangkepercayaan suku dayak Bahau adalah dewa-dewa yang memberi kesuburan kepadamanusia. para Hudoq ini pun dikenal oleh masyarakat sebagai utusa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Prodi S-1 Film dan Televisi Jurusan Televisi FSMR ISI Yogyakarta
2021
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45069 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penulis menyebutkan bahwa karya tugas akhir penyutradaraan film dokumenter expository “ApoLagaan” merupakan sebuah karya film menceritakan tentang Hudoq tentangkepercayaan suku dayak Bahau adalah dewa-dewa yang memberi kesuburan kepadamanusia. para Hudoq ini pun dikenal oleh masyarakat sebagai utusan Ibu besar IneAyak Apo Lagaan dari kayangan, dia memberi segala kebaikan bagi setiap manusia.ritual dilaksanakan sebagai media untuk berkomunikasi dengan dewa-dewa Hudoqtersebut juga dipercayai oleh masyarakat Dayak Bahau sebagai pengusir hama,memberi kesuburan, dan memberi kebaikan untuk hasil dari perladangan mereka.Genre ilmu pengetahuan merupakan genre pada film ini menginformasikan suatusistem budaya dalam kelompok etnis masyarakat. adapun penggunaan gaya padafilm dokumenter “Apo Lagaan” menggunakan gaya expository, memperkuat ceritamelalui statement dari para narasumber untuk menggiring penonton agar memilikipersepsi yang sama dengan sutradara. |
---|