Perancangan Adjustable Mules Shoes Berbahan Kulit Kedelai Sebagai Alternatif Solusi Masalah Limbah Industri Tahu

Tahu merupakan makanan olahan dari kedelai yang banyak dikonsumsimasyarakat Indonesia. Industri tahu saat ini banyak berkembang dalam skala kecilatau industri rumah tangga, sehingga dapat meningkatkan perekonomianmasyarakat. Namun, industri ini juga memberi dampak negatif berupa limbah tahuyang dibu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: LATIFA, Hilda Ummul
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSR ISI Yogyakarta 2021
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45152
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Tahu merupakan makanan olahan dari kedelai yang banyak dikonsumsimasyarakat Indonesia. Industri tahu saat ini banyak berkembang dalam skala kecilatau industri rumah tangga, sehingga dapat meningkatkan perekonomianmasyarakat. Namun, industri ini juga memberi dampak negatif berupa limbah tahuyang dibuang sembarangan ke sungai. Hal ini mengakibatkan terganggunyaekosistem di area pembuangan limbah. Manusia yang terkontaminasi limbah dapatmengalami iritasi kulit, hingga dapat mengganggu sistem organ. Terdapat salah satusolusi, yakni inovasi teknologi pangan untuk mengolah limbah tahu menjadi natade soya. Nata de soya dapat diolah kembali menjadi soya leather. Soya leatheradalah lembaran menyerupai kulit, kain, dan kertas yang dapat digunakan sebagaikerajinan. Melihat industri kreatif yang berkembang saat ini, soya leather dapatmenjadi material baru ramah lingkungan. Permukaan soya leather yang tidak terlaluluas, dapat diaplikasikan menjadi produk sepatu jenis mules shoes. Dikarenakanperkembangan industri sepatu di Indonesia meningkat disetiap tahunnya. Sepatumerupakan salah satu kebutuhan, khusus wanita, yang kerap dijumpai mengalamikerusakan pada bagian belakang, karena terinjak dengan sengaja ataupun tidak.Perancangan ini selain bertujuan untuk mengaplikasikan soya leather pada sepatu,juga meminimalisir kerusakan sepatu dengan sistem adjustable pada strap sepatubagian belakang. Metode yang digunakan adalah design thinking, meliputi limatahapan, yakni empathize, define, ideate, prototype, dan test. Dalam pengembanganmaterial, diperlukan pengawasan berkala agar spesifikasi material sesuai denganproduk yang akan dirancang. Perancangan ini masih memerlukan pengembanganide yang lebih luas agar hasil material dan produk dapat sesuai danberkesinambungan