Parunguih

Parunguih merupakan judul yang dipilih untuk karya tari ini. Karya inimerupakan ekspresi pengalaman empiris penata yang mengalami diskriminasikarena tidak memiliki suku. Hilangnya status kesukuan disebabkan karenapernikahan diluar suku yang dilakukan oleh leluhur terdahulu. Minangkabaumerupakan sala...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FEBRIANT, Catur Rama
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2021
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45195
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-45195
record_format oai_dc
spelling isilib-451952021-11-10T11:44:04Z Parunguih FEBRIANT, Catur Rama Tradisi Marunguih Suku Minangkabau Parunguih FSP ISI Yogyakarta 2021 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45195 ST.PCT/Feb/p/2021 Parunguih merupakan judul yang dipilih untuk karya tari ini. Karya inimerupakan ekspresi pengalaman empiris penata yang mengalami diskriminasikarena tidak memiliki suku. Hilangnya status kesukuan disebabkan karenapernikahan diluar suku yang dilakukan oleh leluhur terdahulu. Minangkabaumerupakan salah satu suku di Indonesia yang kental dengan adat istiadat yangmempengaruhi pola pikir dan cara pandang masyarakat terhadap kedudukan sosialdi masyarakat. Keadaan ini menimbulkan kenangan buruk dalam diri yang ingindituangkan dalam karya tari. Karya Parunguih tersebut bersumber dari tradisi marunguih yang ada didesa Silungkang, Kota Sawahlunto. Tradisi marunguih pada awalnya merupakanpenghormatan masyarakat terhadap harimau atau inyiak yang mati dibunuh.Penghormatan tersebut disampaikan melalui doa-doa yang didendangkan. Seiringdengan perkembangannya tradisi marunguih saat ini dilakukan sebagai hiburandengan menyampaikan kisah ataupun cerita kehidupan seseorang melaluidendang. Dalam bahasa Minang “pa” merupakan imbuhan yang merujuk padapelaku, dari imbuhan tersebut kata marunguih diterminologikan menjadiParunguih. Parungguih merupakan sebuah karya tari dengan bentuk penyajian taritunggal. Pencarian gerak dalam karya tari ini merupakan penemuan gerak yangbaru sesuai ketubuhan penata tari dan sikap sikap yang terdapat pada bunga silatMinangkabau yakni, kudo-kudo, gelek, balabek, tagak itiak,dan babaliak. Sikapbunga silat yang sudah ada ini kemudian diolah dan dikembangkan sesuai dengankreativitas Yogyakarta xv+80 hal.; 30 cm NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Tradisi Marunguih
Suku Minangkabau
Parunguih
NONE
spellingShingle Tradisi Marunguih
Suku Minangkabau
Parunguih
NONE
FEBRIANT, Catur Rama
Parunguih
description Parunguih merupakan judul yang dipilih untuk karya tari ini. Karya inimerupakan ekspresi pengalaman empiris penata yang mengalami diskriminasikarena tidak memiliki suku. Hilangnya status kesukuan disebabkan karenapernikahan diluar suku yang dilakukan oleh leluhur terdahulu. Minangkabaumerupakan salah satu suku di Indonesia yang kental dengan adat istiadat yangmempengaruhi pola pikir dan cara pandang masyarakat terhadap kedudukan sosialdi masyarakat. Keadaan ini menimbulkan kenangan buruk dalam diri yang ingindituangkan dalam karya tari. Karya Parunguih tersebut bersumber dari tradisi marunguih yang ada didesa Silungkang, Kota Sawahlunto. Tradisi marunguih pada awalnya merupakanpenghormatan masyarakat terhadap harimau atau inyiak yang mati dibunuh.Penghormatan tersebut disampaikan melalui doa-doa yang didendangkan. Seiringdengan perkembangannya tradisi marunguih saat ini dilakukan sebagai hiburandengan menyampaikan kisah ataupun cerita kehidupan seseorang melaluidendang. Dalam bahasa Minang “pa” merupakan imbuhan yang merujuk padapelaku, dari imbuhan tersebut kata marunguih diterminologikan menjadiParunguih. Parungguih merupakan sebuah karya tari dengan bentuk penyajian taritunggal. Pencarian gerak dalam karya tari ini merupakan penemuan gerak yangbaru sesuai ketubuhan penata tari dan sikap sikap yang terdapat pada bunga silatMinangkabau yakni, kudo-kudo, gelek, balabek, tagak itiak,dan babaliak. Sikapbunga silat yang sudah ada ini kemudian diolah dan dikembangkan sesuai dengankreativitas
format Tugas Akhir
author FEBRIANT, Catur Rama
author_facet FEBRIANT, Catur Rama
author_sort FEBRIANT, Catur Rama
title Parunguih
title_short Parunguih
title_full Parunguih
title_fullStr Parunguih
title_full_unstemmed Parunguih
title_sort parunguih
publisher FSP ISI Yogyakarta
publishDate 2021
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45195
_version_ 1741202175288147968