Perjamuan Makan Malam : Tradisi Makan Bersama Bagi Masyarakat Batak Toba

Karya seni teater Perjamuan Makan Malam bersumber dari tradisi makan bersama bagi masyarakat batak toba. Tujuan makan bersama tersebut adalah untuk menciptakan keharmonisan di dalam sebuah keluarga. Keharmonisan tersebut dapat dibangun dengan menjalin komunikasi antar anggota keluarga. Momen yang pa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NAINGGOLAN, Daniel Raja Kesatria
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yogyakarta 2021
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45435
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Karya seni teater Perjamuan Makan Malam bersumber dari tradisi makan bersama bagi masyarakat batak toba. Tujuan makan bersama tersebut adalah untuk menciptakan keharmonisan di dalam sebuah keluarga. Keharmonisan tersebut dapat dibangun dengan menjalin komunikasi antar anggota keluarga. Momen yang paling tepat adalah ketika masyarakat batak toba melakukan tradisi makan bersama di malam hari. Makan malam menjadi pilihan karena pada saat malam hari seluruh anggota keluarga telah berkumpul di dalam rumah. Pada karya Perjamuan Makan Malam, penulis menggambarkan keadaan yang berbalik dari kebiasaan tradisi makan bersama oleh masyarakat batak toba. Penulis merepresentasikan kehidupan keluarga yang tidak harmonis pada peristiwa makan malam. Bapak dan Ibu pada karya Perjamuan Makan Malam memiliki pandangan yang berbeda mengenai kehidupan rohaniah. Perbedaan pandangan tersebut yang menyebabkan terjadinya pertengkaran di dalam rumah. Pertengakaran antara bapak dan ibu memberikan dampak psikologi yang kurang baik terhadap anak. Anak-anak menjadi orang yang penuh dengan ketakutan, introvert, pemurung bahkan pendendam. Untuk membawa penonton masuk ke dalam peristiwa pada Perjamuan Makan Malam penulis menggunakan bentuk teater realis. Teater realis bertujuan untuk membuat penonton empati dan menuju katarsis. Penulis berharap melalui karya ini, masyarakat menyadari bahwa keluarga merupakan pondasi utama dalam membangun karakter anak.