Ritme Penuturan Lambat Untuk Membangun Ketegangan Dalam Penyuntingan Film Candramawa

Film “Candramawa” menceritakan realita kehidupan keluarga yang dikerucutkan pada rasa traumatik tokoh utama dibangun dengan menerapkan ritme penyuntingan lambat. Ritme penuturan lambat dalam penyutingan digunakan sebagai alat untuk membentuk irama dalam kecepatan bercerita, serta membangun sebuah ke...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RAMADHAN, Rony
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yogyakarta 2021
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45612
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Film “Candramawa” menceritakan realita kehidupan keluarga yang dikerucutkan pada rasa traumatik tokoh utama dibangun dengan menerapkan ritme penyuntingan lambat. Ritme penuturan lambat dalam penyutingan digunakan sebagai alat untuk membentuk irama dalam kecepatan bercerita, serta membangun sebuah ketegangan pada film. Ketegangan dalam hal ini bukan dengan meningkatkan intensitas pemotongan gambar namun lebih menekankan pada kekhawatiran yang dirasakan penonton. Ketegangan yang diolah dalam ritme penyutingan lambat akan didukung dengan penggunaan gambar-gambar berdurasi panjang serta adegan dan pergerakan kamera yang lambat pada setiap adegan. Dalam adegan traumatik, tokoh utama berusaha mencari tahu sumber ancaman yang dialaminya. Dengan menahan durasi gambar, penonton akan diajak mengikuti gerak-gerik tokoh utama dalam mengungkap identitas sejati dalam dirinya. Penonton akan memiliki waktu lebih panjang dalam mengidentifikasi ancaman, serta menebak-nebak kejadian selanjutnya serta mengantisipasi apa yang akan terjadi pada tokoh utama. Film ini sebagai upaya edukasi melalui karya visual tentang dampak dari kekerasan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya. Dengan terciptanya karya film ini, diharapkan menjadi tontonan yang memiliki estetik visual serta berbeda bagi khalayak. Selain itu, film ini diharapkan menjadi edukasi bagi masyarakat luas untuk saling menerima dan menyayangi dalam menjalani hubungan Ibu dan anak.