Konstruksi Identitas Asri Dalam Arena Kuasa Simbolik Seni Rupa Modern

Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) berdiri lima tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Situasi saat pendirian ASRI sarat dengan semangat mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Identitas ASRI terbangun lewat peran-peran aktor yang terlibat dalam diskusi kebudayaan nasional Indonesi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ROSIDI, Muhammad Rain
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yogyakarta 2021
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45716
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-45716
record_format oai_dc
spelling isilib-457162022-03-11T08:21:01Z Konstruksi Identitas Asri Dalam Arena Kuasa Simbolik Seni Rupa Modern ROSIDI, Muhammad Rain Pendidikan Seni Seni rupa modern kuasa simbolik arena konstruksi identitas ASRI PPS ISI Yogyakarta 2021 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45716 - TES/SL/Ros/k/2021 Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) berdiri lima tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Situasi saat pendirian ASRI sarat dengan semangat mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Identitas ASRI terbangun lewat peran-peran aktor yang terlibat dalam diskusi kebudayaan nasional Indonesia, kebangunan seniman (pelukis) dan organisasinya, dan pendidikan yang bebas dari kolonialisme. Seni rupa modern yang dibawa oleh kolonial Eropa merupakan bagian dari projek modernisasi. Modernisasi dalam seni rupa membentuk masyarakat seniman yang memiliki kesadaran mengenai seni yang memiliki peran intelektual dalam kebudayaan, memiliki kesadaran organisasi, dan kebutuhan pewarisan pengetahuan seni dalam bentuk pendidikan. Dalam menerima seni modern itu masyarakat seni melakukan bentuk internalisasi terhadap legitimasi, resistensi, dan projek identitas. Resistensi terjadi dalam mendefinisikan seni modern terjadi dalam seni lukis. Kesadaran ini membangun identitas komunitas seniman dalam meposisikan dirinya dalam masyarakat dan dalam arena seni dunia. Identitas sebagai projek mendapat peluang pada masa pendudukan Jepang. Pada saat itu para seniman dilibatkan dalam kegiatan propaganda dan menjadi bagian dari lembaga kebudayaan yang mengurusi soal-soal seni dan di luar seni. Pasca kemerdekaan lembaga yang melegitimasi seni modern yang dikuasai oleh masyarakat Barat ditiru dan dikembangkan dalam bentuk pelembagaan-pelembagaan di bidang seni, dari pelembagaan perbincangan melalui kongres, pelembagaan organisasi seni, dan pelembagaan sistem pendidikan. ASRI dan individu-individu di dalamnya memerankan dirinya dalam pertarungan kuasa simbolik yang terjadi dalam arena seni rupa, baik di tingkat nasional maupun internasional. Yogyakarta ix, 175 hal.: ilus.; 29 cm. TES/SL/Ros/k/2021 http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Pendidikan Seni
Seni rupa modern
kuasa simbolik
arena
konstruksi identitas
ASRI
TES/SL/Ros/k/2021
spellingShingle Pendidikan Seni
Seni rupa modern
kuasa simbolik
arena
konstruksi identitas
ASRI
TES/SL/Ros/k/2021
ROSIDI, Muhammad Rain
Konstruksi Identitas Asri Dalam Arena Kuasa Simbolik Seni Rupa Modern
description Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) berdiri lima tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Situasi saat pendirian ASRI sarat dengan semangat mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Identitas ASRI terbangun lewat peran-peran aktor yang terlibat dalam diskusi kebudayaan nasional Indonesia, kebangunan seniman (pelukis) dan organisasinya, dan pendidikan yang bebas dari kolonialisme. Seni rupa modern yang dibawa oleh kolonial Eropa merupakan bagian dari projek modernisasi. Modernisasi dalam seni rupa membentuk masyarakat seniman yang memiliki kesadaran mengenai seni yang memiliki peran intelektual dalam kebudayaan, memiliki kesadaran organisasi, dan kebutuhan pewarisan pengetahuan seni dalam bentuk pendidikan. Dalam menerima seni modern itu masyarakat seni melakukan bentuk internalisasi terhadap legitimasi, resistensi, dan projek identitas. Resistensi terjadi dalam mendefinisikan seni modern terjadi dalam seni lukis. Kesadaran ini membangun identitas komunitas seniman dalam meposisikan dirinya dalam masyarakat dan dalam arena seni dunia. Identitas sebagai projek mendapat peluang pada masa pendudukan Jepang. Pada saat itu para seniman dilibatkan dalam kegiatan propaganda dan menjadi bagian dari lembaga kebudayaan yang mengurusi soal-soal seni dan di luar seni. Pasca kemerdekaan lembaga yang melegitimasi seni modern yang dikuasai oleh masyarakat Barat ditiru dan dikembangkan dalam bentuk pelembagaan-pelembagaan di bidang seni, dari pelembagaan perbincangan melalui kongres, pelembagaan organisasi seni, dan pelembagaan sistem pendidikan. ASRI dan individu-individu di dalamnya memerankan dirinya dalam pertarungan kuasa simbolik yang terjadi dalam arena seni rupa, baik di tingkat nasional maupun internasional.
format Tugas Akhir
author ROSIDI, Muhammad Rain
author_facet ROSIDI, Muhammad Rain
author_sort ROSIDI, Muhammad Rain
title Konstruksi Identitas Asri Dalam Arena Kuasa Simbolik Seni Rupa Modern
title_short Konstruksi Identitas Asri Dalam Arena Kuasa Simbolik Seni Rupa Modern
title_full Konstruksi Identitas Asri Dalam Arena Kuasa Simbolik Seni Rupa Modern
title_fullStr Konstruksi Identitas Asri Dalam Arena Kuasa Simbolik Seni Rupa Modern
title_full_unstemmed Konstruksi Identitas Asri Dalam Arena Kuasa Simbolik Seni Rupa Modern
title_sort konstruksi identitas asri dalam arena kuasa simbolik seni rupa modern
publisher PPS ISI Yogyakarta
publishDate 2021
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45716
_version_ 1741202267110899712