Interpretasi Musikal dan Visual melalui Konsep Seni Pertunjukan Dalam Proses Directing Pagelaran Marching Band

Tujuan penelitian ini untuk mendalami hal-hal yang berkaitan dengan interpretasi serta komunikasi interpersonal para direktur dalam proses penggarapan pagelaran marching band. Dalam Pertunjukan marching band terdapat dua aspek utama yaitu musikal dan visual. Masing-masing aspek dipimpin oleh para di...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PAMUNGKAS, Gilang Abdi
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yogyakarta 2021
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45717
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Tujuan penelitian ini untuk mendalami hal-hal yang berkaitan dengan interpretasi serta komunikasi interpersonal para direktur dalam proses penggarapan pagelaran marching band. Dalam Pertunjukan marching band terdapat dua aspek utama yaitu musikal dan visual. Masing-masing aspek dipimpin oleh para direktur, yaitu direktur musik dan visual yang membawahi staff-staff kepelatihan. Akan tetapi direktur musik maupun visual memiliki interpretasi penggarapan yang berbeda sehingga seringkali terdapat multi-interpretasi yang memengaruhi proses produksi. Menurut konsep seni pertunjukkan tujuan pertunjukan adalah menyatukan berbagai elemen dalam satu rangkaian pertunjukan, serta menyampaikan sebuah pesan melalui media auditif dan visual. Selaras dengan teori komunikasi interpersonal dalam sebuah proses komunikasi terdapat isi pesan, pengemasan dan encoding. Dalam tahap pengemasan seseorang memerlukan adaptasi yang baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti melakukan observasi, studi pustaka dan wawancara semi terstruktur terhadap lima narasumber sebagai data primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan interpretasi para direktur terhadap konsepsi seni pertunjukkan, serta memerlukannya sebuah kemampuan komunikasi interpersonal untuk dapat melakukan kolaborasi. Kesimpulan dalam penelitian ini diperlukannya konsep artistic director yang berperan penting sebagai alat yang menjembatani jurang perbedaan interpretasi dalam penggarapan pagelaran sekaligus sebagai pimpinan teringgi bidang artistik untuk mencapai penafsiran yang general agar kesatuan berbagai aspek pendukung produksi bisa dicapai secara harmonis.