Paper art: Meningkatkan kreatifitas menambah penghasilan untuk segala usia
Seni papercutting ditemukan pada abad ke-6, tidak lama setelah kertas ditemukan untuk pertama kalinya yaitu pada abad ke-4. Pada awalnya papercutting hanya untuk keluarga kerajaan dan bangsawan saja. Namun, seiring berjalannya waktu papercutting menyebar ke barat melalui Asia dan Timur tengah. Alat-...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Buku Teks |
Language: | Indonesian |
Published: |
Rene Turos Indonesia
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45727 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Seni papercutting ditemukan pada abad ke-6, tidak lama setelah kertas ditemukan untuk pertama kalinya yaitu pada abad ke-4. Pada awalnya papercutting hanya untuk keluarga kerajaan dan bangsawan saja. Namun, seiring berjalannya waktu papercutting menyebar ke barat melalui Asia dan Timur tengah. Alat-alat yang diperpulakn pada seni papercutting diantaranya adalah cutter, cutting mat, gunting, penggaris, dan pensil warna. Manfaat papercutting ini adalah meningkatkan kreativitas, melatih konsentrasi, mengasah kesabaran dan daya tahan, dan menghilangkan stres. Di Indonesia, papercutting mulai populer karena banyak dijadikan alternatif kado ulang tahun, wisuda, ataupun dekorasi rumah. |
---|