Pengembangan Ruang di Luar Layar (Off-Screen Space) Dalam Film Naratif

Ruang di luar layar (off-screen space) pada dasarnya dapat digunakan untuk memahami ruang sinematik. Ruang sinematik dapat didefinisikan secara sederhana sebagai segala sesuatu yang terlihat pada layar oleh mata. Seperti halnya sutradara dapat menggambarkan makna, ruang, dan karakter melalui gambar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: KOMARA, Lulu Hendra
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yogyakarta 2021
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45789
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Ruang di luar layar (off-screen space) pada dasarnya dapat digunakan untuk memahami ruang sinematik. Ruang sinematik dapat didefinisikan secara sederhana sebagai segala sesuatu yang terlihat pada layar oleh mata. Seperti halnya sutradara dapat menggambarkan makna, ruang, dan karakter melalui gambar yang terbingkai dalam layar atau mise en scene dalam filmnya, demikian pula sutradara dapat menciptakan hal tersebut melalui implikasi ruang di luar layar. Melalui penciptaan film Rumah Paku, eksplorasi ruang di luar layar dilakukan untuk menyampaikan cerita maupun isu-isu penting, tapi tidak ingin memperlihatkan wujudnya secara langsung dalam layar. Pada penciptaan film ini, ruang di luar layar dihadirkan melalui cerita konflik antara pengembang proyek dengan seorang laki-laki paruh baya pemilik rumah. Dalam hal ini, karakter maupun situasi yang tidak hadir dalam layar tetap penting dalam membangun jalan cerita. Pengembangan ruang di luar layar dalam film Rumah Paku dilakukan melalui kehadiran motif visual pada objek cermin, pintu, dan jendela. Selain sebagai strategi kreatif untuk mengembangkan ruang di luar layar, objek material dalam motif visual tersebut juga tetap berfungsi sebagai penguat tema cerita. Pada akhirnya, pengembangan ruang di luar layar melalui motif visual dalam film Rumah Paku menghasilkan bentuk visual yang memengaruhi cara bercerita dan menunjukkan tujuan-tujuan kreatif dari gagasan dalam film.