Cermin Sebagai Media Refleksi Diri dalam Seni Grafis

Setiap hari, pada pagi hingga malam, bangun tidur hingga akan tidur lagi, manusia sadar bahwa manusia menghabiskan banyak waktu dengan berpikir dan merasa. Mengenai apa saja yang telah dilalui dalam rentang waktu yang tidak dapat diingat dengan jelas. Terkadang jenis-jenis pikiran dan perasaan terse...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUTRA, Dimas Ardyan
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSR ISI Yogyakarta 2021
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45940
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Setiap hari, pada pagi hingga malam, bangun tidur hingga akan tidur lagi, manusia sadar bahwa manusia menghabiskan banyak waktu dengan berpikir dan merasa. Mengenai apa saja yang telah dilalui dalam rentang waktu yang tidak dapat diingat dengan jelas. Terkadang jenis-jenis pikiran dan perasaan tersebut terbagi menjadi pikiran baik, buruk hingga netral. Bukan hanya tentang baik dan buruknya diri sendiri, namun bisa saja tentang lingkungan tempat tinggal hingga kemampuan ekonomi, banyak faktor yang mempengaruhi pikiran tersebut. Berpikir dan merasa secara terus-menerus merupakan hal yang baik agar kemampuan berpikir dan merasa tidak berhenti pada satu proses saja. Ada satu benda yang dapat mendeteksi secara langsung, bahkan memiliki hubungan yang erat dengan setiap manusia karena benda tersebut seketika dapat menunjukkan dengan tepat bagaimana keadaan manusia. Dapat menunjukan bagian dari luar (fisik) hingga dari dalam (psikis), benda tersebut adalah cermin. Singkatnya melihat diri melalui cermin dapat seketika mendorong penulis untuk merefleksikan banyak kejadian, yang sudah dialami atau belum dialami. Eksplorasi dan refleksi diri yang telah didapat ketika berhadapan dengan cermin merupakan bekal yang diteruskan oleh penulis sehingga menjadi karya, ketika menyadari bahwa dorongan eksplorasi tumbuh ketika melihat refleksi diri, penulis langsung mencoba membuat karya dengan media kaca atau cermin yang sudah tidak terpakai. Proses berkarya tersebut seperti ledakan dalam pikiran dan perasaan, yang menimbulkan rasa penasaran akankah karya di atas media cermin yang tergolong jarang dapat berhasil. Memanfaatkan sistem proyeksi pada cermin sebagai media eksplorasi refleksi diri. Menggunakan teknik cetak saring dengan aliran abstraksionisme Kata Kunci : cermin, media eksplorasi, refleksi diri