Mengurai Tubuh Berpeluh

Ujian Tugas Akhir ISI Yogyakarta 2021 Mengurai Tubuh Berpeluh memiliki makna kehadiran tubuh perempuan yang tidak semata-mata tentang fungsi dasar fisiknya saja. Tubuh digambarkan sebagai kekuatan yang selalu hadir dalam setiap proses kehidupan. Keberadaan tubuh adalah sebagai saksi dalam mencapai t...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUTRI, Rizka Yuana
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2021
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45942
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Ujian Tugas Akhir ISI Yogyakarta 2021 Mengurai Tubuh Berpeluh memiliki makna kehadiran tubuh perempuan yang tidak semata-mata tentang fungsi dasar fisiknya saja. Tubuh digambarkan sebagai kekuatan yang selalu hadir dalam setiap proses kehidupan. Keberadaan tubuh adalah sebagai saksi dalam mencapai titik kehidupan yang lebih baik. Kehidupan disini mengarah pada ruang perempuan dalam sektor agraris. Peran perempuan tidak hanya terbatas pada wilayah domestik seperti dapur, kasur, sumur. Perempuan adalah sosok yang mampu memegang peran ganda sebagai seorang istri dan seorang ibu. Lebih dari itu, perempuan juga mampu menjadi sosok mandiri yang memegang peran seorang laki-laki menjadi petani. Dewasa ini peran perempuan dalam usaha tani sangat besar, mereka bekerja dalam beberapa kegiatan usaha tani produksi serta pasca panen. Hal ini terlihat dari berdirinya kelompok-kelompok tani yang beranggotakan perempuan. Dari fakta yang ada, dapat disimpulkan bahwa perempuan adalah sosok yang mandiri dan tangguh. Kemandirian dan ketangguhan perempuan ini, ditarik sisi sensualitasnya oleh penata. Sosok perempuan yang menarik tidak hanya dari kemolekan tubuh tetapi juga dari kemandirian dan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karya tari ini merupakan bentuk koreografi tunggal yang ditarikan oleh satu orang penari perempuan. Struktur pola garap dari karya tari ini dibagi menjadi empat bagian. Bagian awal memperlihatkan sisi sensualitas tubuh perempuan. Bagian kedua mengungkapkan rasa syukur kepada Ibu Pertiwi yang diikuti bagian ketiga dimana dihadirkan sisi ketangguhan perempuan. Akhirnya, bagian empat memperlihatkan kebahagiaan atas apa yang sudah diperjuangkan. Musik yang mengiringi karya tari ini disajikan dengan format MIDI. Aliran musik yang digunakan adalah nuansa Jawa garapan baru dengan pola musik ilustratif. Hasil akhir dari karya tari ini berupa video sinematik. Karya tari ini bertipe dramatik dengan cara ungkap simbolis representasional. Tipe dramatik berkaitan dengan rasa yang dimunculkan dalam setiap bagian. Dalam proses penciptaannya penata tari menggunakan tiga metode koreografi yaitu eksplorasi, improvisasi, dan komposisi. Dalam aplikasinya ketiga metode ini diurutkan sesuai kebutuhan.