Dikie Pauh Dalam Acara Baralek Di Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang Provinsi Sumatera Barat
Dikie Pauh adalah sastra lisan Minangkabau yang merupakan kesenian yang berisikan tentang, dzikir, sholawat, serta hikayat yang menceritakan tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam bentuk sajian seni vokal dengan irama yang khas, namun dengan seiring perkembangan zaman, kesenian ini mulai sedikit...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSP ISI Yogyakarta
2021
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46059 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
isilib-46059 |
---|---|
record_format |
oai_dc |
spelling |
isilib-460592022-06-09T09:41:38Z Dikie Pauh Dalam Acara Baralek Di Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang Provinsi Sumatera Barat YULIANITA, Dewi baralek Dikie Pauh, bentuk penyajian FSP ISI Yogyakarta 2021 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46059 EG/Yul/d/2021 Dikie Pauh adalah sastra lisan Minangkabau yang merupakan kesenian yang berisikan tentang, dzikir, sholawat, serta hikayat yang menceritakan tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam bentuk sajian seni vokal dengan irama yang khas, namun dengan seiring perkembangan zaman, kesenian ini mulai sedikit peminat. Sebagian kesenian terus berlanjut mengadaptasi diri dengan kekinian masyarakatnya, begitupun kesenian Dikie Pauh ini. Mulanya Dikie Pauh ini ditampilkan hanya saat perayaan Maulid Nabi saja dan disebut dengan Dikie Maulud, namun seiring perkembangannya, kesenian ini dapat ditampilkan dalam acara keagamaan dan acara adat lainnya, seperti acara Baralek. Dalam hal ini, tentu terdapat perbedaan antara penyajian Dikie Pauh yang ditampilkan saat perayaan Maulid Nabi dengan penyajian Dikie Pauh dalam acara Baralek. Penyajian kesenian Dikie Pauh ini masih bertahan sebagaimana bentuk aslinya yang mana terdiri dari penyediaan Junjuang Banih, pembakaran kumayan, dilanjut dengan penyampaian kata sambutan, pembacaan surah Al-Fatihah, Shalawat, Salapal Anam, Hikayat, Bazanji, dan ditutup dengan doa. Dalam penyajiannya kesenian Dikie Pauh ini tidak memiliki siklus melodi yang tetap ataupun birama yang terikat, tetapi memiliki melodi pokok dalam penyajiannya. Penelitian kualitatif ini, meneliti terkait bagaimana bentuk penyajian Dikie Pauh dalam acara Baralek, serta membahas mengenai fungsi Dikie Pauh dalam acara Baralek. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melalui pendekatan etnomusikologis, melalui observasi, studi pustaka, serta wawancara, dan dokumentasi. Yogyakarta xvi+82 hal.; 30 cm NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png |
institution |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Indonesian |
topic |
baralek Dikie Pauh, bentuk penyajian NONE |
spellingShingle |
baralek Dikie Pauh, bentuk penyajian NONE YULIANITA, Dewi Dikie Pauh Dalam Acara Baralek Di Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang Provinsi Sumatera Barat |
description |
Dikie Pauh adalah sastra lisan Minangkabau yang merupakan kesenian yang berisikan tentang, dzikir, sholawat, serta hikayat yang menceritakan tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam bentuk sajian seni vokal dengan irama yang khas, namun dengan seiring perkembangan zaman, kesenian ini mulai sedikit peminat. Sebagian kesenian terus berlanjut mengadaptasi diri dengan kekinian masyarakatnya, begitupun kesenian Dikie Pauh ini. Mulanya Dikie Pauh ini ditampilkan hanya saat perayaan Maulid Nabi saja dan disebut dengan Dikie Maulud, namun seiring perkembangannya, kesenian ini dapat ditampilkan dalam acara keagamaan dan acara adat lainnya, seperti acara Baralek. Dalam hal ini, tentu terdapat perbedaan antara penyajian Dikie Pauh yang ditampilkan saat perayaan Maulid Nabi dengan penyajian Dikie Pauh dalam acara Baralek. Penyajian kesenian Dikie Pauh ini masih bertahan sebagaimana bentuk aslinya yang mana terdiri dari penyediaan Junjuang Banih, pembakaran kumayan, dilanjut dengan penyampaian kata sambutan, pembacaan surah Al-Fatihah, Shalawat, Salapal Anam, Hikayat, Bazanji, dan ditutup dengan doa. Dalam penyajiannya kesenian Dikie Pauh ini tidak memiliki siklus melodi yang tetap ataupun birama yang terikat, tetapi memiliki melodi pokok dalam penyajiannya. Penelitian kualitatif ini, meneliti terkait bagaimana bentuk penyajian Dikie Pauh dalam acara Baralek, serta membahas mengenai fungsi Dikie Pauh dalam acara Baralek. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melalui pendekatan etnomusikologis, melalui observasi, studi pustaka, serta wawancara, dan dokumentasi. |
format |
Tugas Akhir |
author |
YULIANITA, Dewi |
author_facet |
YULIANITA, Dewi |
author_sort |
YULIANITA, Dewi |
title |
Dikie Pauh Dalam Acara Baralek Di Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang Provinsi Sumatera Barat |
title_short |
Dikie Pauh Dalam Acara Baralek Di Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang Provinsi Sumatera Barat |
title_full |
Dikie Pauh Dalam Acara Baralek Di Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang Provinsi Sumatera Barat |
title_fullStr |
Dikie Pauh Dalam Acara Baralek Di Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang Provinsi Sumatera Barat |
title_full_unstemmed |
Dikie Pauh Dalam Acara Baralek Di Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang Provinsi Sumatera Barat |
title_sort |
dikie pauh dalam acara baralek di nagari pauh ix kecamatan kuranji kota padang provinsi sumatera barat |
publisher |
FSP ISI Yogyakarta |
publishDate |
2021 |
url |
http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46059 |
_version_ |
1741202328978980864 |