Upacara Adat Ngalaksa sebagai Motif Batik Kain Panjang dengan Pewarnaan Alami

Upacara Ngalaksa merupakan tradisi upacara adat yang sampai saat ini masih dilaksanakan oleh masyarakat Desa Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat. Upacara adat yang membawa padi ke lumbung atau disebut sebagai tempat menyimpan padi pasca panen sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas melimpa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ARISANTY, Try Utami
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSR ISI Yogyakarta 2022
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46066
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Upacara Ngalaksa merupakan tradisi upacara adat yang sampai saat ini masih dilaksanakan oleh masyarakat Desa Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat. Upacara adat yang membawa padi ke lumbung atau disebut sebagai tempat menyimpan padi pasca panen sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas melimpahnya hasil panen padi yang di peroleh masyarakat. Hal yang menarik menurut penulis yaitu atribut pemakaian kain dalam upacara adat ngalaksa. Atribut pemakaian kain seperti baju adat dan selendang ini membuat penulis tertarik untuk mengangkat upacara adat ngalaksa menjadi sumber penciptakan karya seni karena ada keterkaitan dengan bidang ilmu tekstil yaitu kain panjang. Karya dibuat dengan teknik batik tulis, desain dibuat dengan visualisasi stilisasi perwujudan simbol atribut dalam upacara adat ngalaksa yaitu padi, seniman tarawangsa, alat musik tarawangsa, dan pohon hanjuang. Penciptaan menggunakan metode Practice Based Research (Penelitian Berbasis Praktik), pada bidang ilmu kriya tekstil. Yaitu observasi, studi pustaka, dokumentasi dan wawancara, dengan eksperimen seni. Metode pendekatan karya seni menggunakan Pendekatan Estetika Dharsono yang terdiri dari unsur-unsur desain dan asas-asas desain seperti kesatuan, keseimbangan, kesederhanaan, dan proporsi. Hasil penciptaan karya ini berbentuk visualisasi batik kain panjang dengan pewarnaan alami kayu mahoni, kayu secang, cangkang buah jolawe, bisa menyerap kedalam serat kain panjang dengan baik. Karya yang diciptakan berjumlah empat, teknik batik tulis, pewarnaan tutup celup, berhasil dicanting dengan baik sesuai dengan desain. Hasil eksperimen pewarnaan alami hasil warna yang dihasilkan seperti warna cokelat muda, kekuningan, merah muda, jingga, dan cokelat tua kehitaman. Diharapkan penciptaan karya ini mampu memberikan gambaran karya batik kain panjang yang ramah lingkungan, menjadi wawasan baru, dan bermanfaat.