No Animal Testing pada Pembuatan Kosmetik dalam Karya Seni Serat
Penciptaan karya tugas akhir ini diawali dengan ketertarikan terhadap uji coba kosmetik pada hewan. Animal testing pada pembuatan kosmetik adalah sebuah proses uji coba produk-produk kecantikan yang diujikan kepada hewan seperti tikus, kelinci, bahkan monyet untuk mengetahui reaksi alergi dan reaksi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSR ISI Yogyakarta
2022
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46106 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penciptaan karya tugas akhir ini diawali dengan ketertarikan terhadap uji coba kosmetik pada hewan. Animal testing pada pembuatan kosmetik adalah sebuah proses uji coba produk-produk kecantikan yang diujikan kepada hewan seperti tikus, kelinci, bahkan monyet untuk mengetahui reaksi alergi dan reaksi lainnya yang dapat timbul apabila produk-produk tersebut digunakan manusia. Proses yang dilakukan ini sangat menyakitkan dan mengandung bahan-bahan yang dapat berbahaya bagi hewan, sehingga tak jarang banyak hewan yang menjadi sakit, cacat atau bahkan mati. Selain hal tersebut, diharapkan tema yang diangkat dapat memberikan wawasan tentang uji coba pada hewan dan kesadaran terhadap isu lingkungan. Metode pendekatan yang digunakan dalam penciptaan karya ini adalah metode Pendekatan Estetika. Teori Estetika digunakan sebagai pokok utama untuk mengamati secara langsung objek penciptaan. Sementara Metode Penciptaan menggunakan teori Gustami sp. yang disebut dengan “Tiga Tahap – Enam Langkah Proses Penciptaan Seni Kriya” pada bagian proses prakteknya dilakukan tahapan eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Teknik perwujudan karya yang diterapkan dalam karya menggunakan teknik tapestri, sulam tapis dan makrame. Bahan dasar yang digunakan untuk mewujudkan karya ini menggunakan bahan serat yang terdiri dari serat alam dan serat sintetis. Penciptaan karya seni ini menghasilkan empat karya yang terdiri dari karya panel dan wall hanging. Setiap karya menceritakan makna yang berbeda tapi tetap memiliki korelasi konsep yang sama. Makna karya tersebut merupakan visualisasi dari hewan-hewan yang dijadikan objek percobaan dan dukungan terhadap cruelty free. Melalui karya ini diharapkan adanya kesadaran untuk melindungi hewan dan memberi suatu motivasi untuk menghasilkan karya yang lebih kreatif dan inovatif dalam dunia seni. |
---|