Bahasa Isyarat Nama-Nama Kota Di Indonesia Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis

Penyandang tuli atau tunarungu adalah individu yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar, sehingga kondisi ini sangat berdampak dalam kehidupannya, baik sebagai individu maupun sebagai insan sosial. Kesulitan bagi penyandang tuli dalam berbicara dan memahami pembicaraan orang lai...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: KUSUMA, Raden Alit Agung Wijaya
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Jur Seni Murni FSR ISI Yogyakarta 2022
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46127
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-46127
record_format oai_dc
spelling isilib-461272022-06-15T15:03:50Z Bahasa Isyarat Nama-Nama Kota Di Indonesia Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis KUSUMA, Raden Alit Agung Wijaya Nama Kota Di Indonesia Bisindo Jur Seni Murni FSR ISI Yogyakarta 2022 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46127 SL/Kus/b/2022 Penyandang tuli atau tunarungu adalah individu yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar, sehingga kondisi ini sangat berdampak dalam kehidupannya, baik sebagai individu maupun sebagai insan sosial. Kesulitan bagi penyandang tuli dalam berbicara dan memahami pembicaraan orang lain, mengakibatkan kelambatan dan kesulitan dalam berkomunikasi. Hambatan utamanya karena miskin kosa kata dan tidak lancar dalam proses bicara, hal ini disebabkan oleh alat indera untuk memahami bahasa, yaitu indera tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akibat gangguan pendengaran ini sering berdampak pada kemampuan verbal mereka, sehinggamenghambat berkomunikasi.Hambatan ini dapat dijembatani dengan menggunakan bahasa isyarat dan bahasa tubuh. Bahasa isyarat (sign language) adalah bahasa yang tidak menggunakan suara atau tulisan, akan tetapi mengutamakan gerakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir untuk berkomunikasi. Bahasa isyarat biasanya mengkombinasikan bentuk tangan, orientasi dan gerak tangan, lengan, dan tubuh, serta ekspresi wajah untuk mengungkapkan pikiran mereka.Pada tugas akhir ini penulis berusaha menjembatani antara kaum tuli dengan orang mampu dengar dengan menciptakan karya melalui“Bahasa Isyarat Nama-nama Kota di Indonesia sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis”.Ada 20 karya seni nama-nama kota di Indonesia yang unik dengan budayanya diantaranya Kota Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Ponorogo, Banyuwangi, Bandung, Jakarta, Bengkulu, Palembang, Padang, Medan, Pontianak, Denpasar, Ambon, Mataram, Magelang, Makassar,dan Jayapura Yogyakarta xiv+105hlm., ill.; 30cm NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Nama Kota Di Indonesia
Bisindo
NONE
spellingShingle Nama Kota Di Indonesia
Bisindo
NONE
KUSUMA, Raden Alit Agung Wijaya
Bahasa Isyarat Nama-Nama Kota Di Indonesia Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis
description Penyandang tuli atau tunarungu adalah individu yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar, sehingga kondisi ini sangat berdampak dalam kehidupannya, baik sebagai individu maupun sebagai insan sosial. Kesulitan bagi penyandang tuli dalam berbicara dan memahami pembicaraan orang lain, mengakibatkan kelambatan dan kesulitan dalam berkomunikasi. Hambatan utamanya karena miskin kosa kata dan tidak lancar dalam proses bicara, hal ini disebabkan oleh alat indera untuk memahami bahasa, yaitu indera tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akibat gangguan pendengaran ini sering berdampak pada kemampuan verbal mereka, sehinggamenghambat berkomunikasi.Hambatan ini dapat dijembatani dengan menggunakan bahasa isyarat dan bahasa tubuh. Bahasa isyarat (sign language) adalah bahasa yang tidak menggunakan suara atau tulisan, akan tetapi mengutamakan gerakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir untuk berkomunikasi. Bahasa isyarat biasanya mengkombinasikan bentuk tangan, orientasi dan gerak tangan, lengan, dan tubuh, serta ekspresi wajah untuk mengungkapkan pikiran mereka.Pada tugas akhir ini penulis berusaha menjembatani antara kaum tuli dengan orang mampu dengar dengan menciptakan karya melalui“Bahasa Isyarat Nama-nama Kota di Indonesia sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis”.Ada 20 karya seni nama-nama kota di Indonesia yang unik dengan budayanya diantaranya Kota Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Ponorogo, Banyuwangi, Bandung, Jakarta, Bengkulu, Palembang, Padang, Medan, Pontianak, Denpasar, Ambon, Mataram, Magelang, Makassar,dan Jayapura
format Tugas Akhir
author KUSUMA, Raden Alit Agung Wijaya
author_facet KUSUMA, Raden Alit Agung Wijaya
author_sort KUSUMA, Raden Alit Agung Wijaya
title Bahasa Isyarat Nama-Nama Kota Di Indonesia Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis
title_short Bahasa Isyarat Nama-Nama Kota Di Indonesia Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis
title_full Bahasa Isyarat Nama-Nama Kota Di Indonesia Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis
title_fullStr Bahasa Isyarat Nama-Nama Kota Di Indonesia Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis
title_full_unstemmed Bahasa Isyarat Nama-Nama Kota Di Indonesia Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis
title_sort bahasa isyarat nama-nama kota di indonesia sebagai ide penciptaan karya seni lukis
publisher Jur Seni Murni FSR ISI Yogyakarta
publishDate 2022
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46127
_version_ 1741202341275631616