Chairil Anwar Pelopor Angkatan '45

Ketika Pujangga Baru mencangkok keindahan romantis dari angkatan Belanda tahun 1880-an, Chairil Anwar mengubah corak khas itu menjadi wacana puisi internasional dari zamannya sendiri, melahap, mencerna, dan mencipta-ulang puisi kontemporer. Sajak-sajaknya menghembuskan jiwa, semangat dan citacita mu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: JASSIN, H.B., SOFYAN, Oyon
Format: Buku Teks
Language:Indonesian
Published: Narasi 2018
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46133
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Ketika Pujangga Baru mencangkok keindahan romantis dari angkatan Belanda tahun 1880-an, Chairil Anwar mengubah corak khas itu menjadi wacana puisi internasional dari zamannya sendiri, melahap, mencerna, dan mencipta-ulang puisi kontemporer. Sajak-sajaknya menghembuskan jiwa, semangat dan citacita muda, bukan dalam arti tidak masak, masih hijau, tapi dalam arti terus-terus, bersifat memperbarui, dalam arti segar-bugar, vital, penuh hidup, bergerak dan menggerakkan. Meski hidup singkat sebagai manusia, namun tidak sebagai seniman. Ia telah menggoreskan pengaruhnya dalam persajakan modern Indonesia. Tak heran kemudian H.B. Jassin, seorang kritikus sastra kenamaan tak ragu menahbiskan Chairil Anwar sebagai "Pelopor Angkatan '45". Dalam buku ini, H.B. Jassin menjabarkan secara singkat apa dan bagaimana yang membuat Chairil Anwar bisa menjadi seorang pelopor perpuisian di era yang waktu itu sangat represif. Anda juga akan menemui hampir semua sajak-sajak yang pernah Chairil buat. Buku ini persembahan dari "Paus" Sastra Indonesia dan menjadi salahsatu referensi paling penting untuk mengenal Chairil Anwar.