Film: Struktur Dramatik, Angle Kamera, Kontiniti
Para sutradara dan juru kamera yang berpengalaman memberikan kepada editor mereka peliputan yang lebih dari cukup untuk: mengijinkan tiap kemungkinan pemilihan editing. Keterbatasan biaya dan waktu pembuatan film cerita biasanya mempengaruhi set-up kamera yang bisa dibuat, jumlah dan macam shut yang...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Buku Teks |
Language: | Indonesian |
Published: |
[s.n.]
2020
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46158 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Para sutradara dan juru kamera yang berpengalaman memberikan kepada editor mereka peliputan yang lebih dari cukup untuk: mengijinkan tiap kemungkinan pemilihan editing. Keterbatasan biaya dan waktu pembuatan film cerita biasanya mempengaruhi set-up kamera yang bisa dibuat, jumlah dan macam shut yang bisa difilmkan, dan tambahan shot pelindung yang disediakan. Pertimbangan penyuntingan, sebelum dan selama shooting akan mencegah banyak masalah. Editor bisa merakit film hanya dari bahan yang tersedia. Kalau dia membutuhkan scenescene yang tidak terekam, atau menjumpai ada yang mustahil untuk disunting yang secara logis tidak bisa klop, maka sutradara atau juru kamera gagal membuat scene yang dibutuhkan atau merekamnya tidak mumpuni. Editor film yang berpengalaman bisa menyajikan pesta mengagumkan dalam menyelamatkan hasil rekaman yang buruk tapi mereka tidak bisa mengerjakan keajaiban-keajaiban film. |
---|