Break the rules menjadi penari humor ala Disik Nini Thowok: kiat sukses & latar dukungnya
Yogyakarta sebagai kota budaya sudah selayaknya menjadi tempat berkembangnya potensi budaya, khususnya Jawa. Untuk itulah perlu diperkenalkan pada generasi muda tentang berbagai kreasi seni baik tradisional maupun kontemporer, atau paduan antara keduanya. Sejak tahun 1970-an telah berkibar seorang s...
Saved in:
| Main Author: | |
|---|---|
| Format: | Buku Teks |
| Language: | Indonesian |
| Published: |
Pohon Cahaya
2022
|
| Subjects: | |
| Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46317 |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Summary: | Yogyakarta sebagai kota budaya sudah selayaknya menjadi tempat berkembangnya potensi budaya, khususnya Jawa. Untuk itulah perlu diperkenalkan pada generasi muda tentang berbagai kreasi seni baik tradisional maupun kontemporer, atau paduan antara keduanya. Sejak tahun 1970-an telah berkibar seorang seniman tari pria yang dikenal dengan julukan Didik Nini Thowok. Pengalaman hidupnya sejak kecil hingga usianya yang menjelang 70 tahun sarat dengan pergulatan dan perjuangan yang sangat inspiratif berkenaan dengan profesi tari. talenta Didik Nini Thowok luar biasa (fisik, kecerdasan, mental dan sebagainya) mampu menjadikannya model untuk sukses di dunia tari. Gerak-gerak tari humornya ditambah kekhasan crossgender membuat sukses tari humor ala Didik Nini Thowok sehingga hampir tak mungkin ditandingi. Penulisan buku ini dimaksudkan untuk memotivasi kaum muda khususnya masyarakat luas pada umumnya agar berani menekuni dunia seni, khususnya tari, sebagai profesi yang menghidupi. Dipaparkan pula pergulatan mengubah ‘kelemahan’ menjadi ‘kekuatan’ dan ‘cercaan’ menjadi ‘pujian’ bahkan kekaguman. |
|---|