Banjaran Antareja sebagai Ide Penciptaan Seni Grafis
Antareja merupakan salah satu tokoh dalam cerita wayang Mahabarata versi Indonesia atau Jawa. Antareja adalah putra dari Raden Bratasena atau Bima, satria Pandawa dengan ibunya yang bernama Dewi Nagagini putri Sang Hyang Antaboga dari Kahyangan Saptapratala. Antareja merupakan jagoan Pandawa yang me...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSR ISI Yogyakarta
2021
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46413 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Antareja merupakan salah satu tokoh dalam cerita wayang Mahabarata versi Indonesia atau Jawa. Antareja adalah putra dari Raden Bratasena atau Bima, satria Pandawa dengan ibunya yang bernama Dewi Nagagini putri Sang Hyang Antaboga dari Kahyangan Saptapratala. Antareja merupakan jagoan Pandawa yang memiliki kesaktian luar biasa dan tidak terkalahkan. Antareja dapat membinasakan musuhnya hanya dengan menjilat bekas telapak kaki musuhnya. Ia juga memiliki berat badan dan memiliki sisik di sekujur tubuhnya yang membuat dirinya tidak bisa tertembus senjata. Selain itu Antareja juga memiliki Cincin Mustikabumi yang dapat menghidupkan orang yang telah meninggal. Hal yang membuat penulis terinspirasi dan mengangkat banjaran Antareja sebagai ide penciptaan karya seni grafis adalah karena sikap heroik Antareja yang menerima takdirnya dengan ikhlas walaupun dia sakti tidak tertandingi. Ia rela meninggal agar Perang Bratayuda tetap berjalan dan dapat memberantas angkara murka dari muka bumi. Selain itu, Antareja juga memiliki bentuk fisik yang unik karena memiliki sisik di sekujur tubuhnya sebagai tameng. Melalui karya seni grafis yang penulis ciptakan, penulis menceritakan kisah hidup Antareja ke dalam sebuah karya dan memiliki harapan agar nilai-nilai hidup positif yang terkandung dalam cerita Banjaran Antareja. Antareja juga memiliki bentuk fisik yang unik karena memiliki sisik di sekujur tubuhnya sebagai tameng. Melalui karya seni grafis yang penulis ciptakan, penulis menceritakan kisah hidup Antareja ke dalam sebuah karya dan memiliki harapan agar nilai-nilai hidup positif yang terkandung dalam cerita Banjaran Antareja. Antareja juga memiliki bentuk fisik yang unik karena memiliki sisik di sekujur tubuhnya sebagai tameng. Melalui karya seni grafis yang penulis ciptakan, penulis menceritakan kisah hidup Antareja ke dalam sebuah karya dan memiliki harapan agar nilai-nilai hidup positif yang terkandung dalam cerita Banjaran Antareja. |
---|