"NUCLEAR" Sebuah Karya Komposisi Yang Merepresentasikan Suasana Perang Dunia II Di Jepang
Ilustrasi musik merupakan sebuah ketertarikan bagi penulis sejakmempelajari ilmu komposisi musik. Ilustrasi musik sebagai salah satu bentuk bahasauntuk menyampaikan suatu suasana, pengalaman, dan segala sesuatu yang ada didalam gambaran pikiran penulis sebagai seorang komposer. Ketertarikan terhadap...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Prodi Penciptaan Musik FSP ISI Yogyakarta
2022
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46424 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Ilustrasi musik merupakan sebuah ketertarikan bagi penulis sejakmempelajari ilmu komposisi musik. Ilustrasi musik sebagai salah satu bentuk bahasauntuk menyampaikan suatu suasana, pengalaman, dan segala sesuatu yang ada didalam gambaran pikiran penulis sebagai seorang komposer. Ketertarikan terhadapperistiwa Perang Dunia II terutama tentang bom nuklir yang dijatuhkan di KotaHiroshima dan Nagasaki, serta latar belakang penulis yang juga mempelajari disiplinilmu tentang teknologi nuklir, maka dibuatlah sebuah karya komposisi musik denganjudul “Nuclear” yang merupakan penggabungan dari dua disiplin ilmu tersebut.Masalah yang harus dipecahkan adalah bagaimana penggunaan leitmotif daninstrumentasi pada sebuah karya penciptaan musik yang berjudul “Nuclear” dalammenggambarkan suasana Perang Dunia II dan bagaimana rumus reaksi fisi nuklirUranium-235 dapat ditransformasikan pada karya “Nuclear”Karya ini terdiri dari 5 bagian, bagian I (Ascendancy), bagian II(Annihilation), bagian III (Nuclear Fission), bagian IV (Atomic Bomb), dan bagian V(Ressurgence). Leitmotif digunakan sesuai dengan masing-masing peristiwa sertamenggunakan hirajoshi scale dalam 4 bagian karya. Pada karya bagian III, leitmotifyang digunakan berasal dari rumus reaksi fisi nuklir Uranium-235 dimana belumpernah ada pada karya-karya manapun sebelumnya. Telah diperoleh angka-angkadari nomor massa reaksi fisi nuklir tersebut yaitu, 1,2,3,5,2,3,6,1,4,9,3,3 kemudianditransformasikan dalam bentuk notasi. Notasi tersebut diimplementasikan ke dalambentuk minor, yaitu 6,7,1,3,7,1,4,6,2,7,1,1 (la si do mi si do fa la re si do do).Angka-angka yang digunakan sebagai leitmotif tersebut menggambarkan peristiwapembuatan bom atom yang menggunakan sumber radioaktif Uranium-235 itusendiri. Pilihan instrumentasi orkes digabungkan dengan 4 instrumen Jepang yaitushakuhachi, taiko, koto, shamisen membuat warna suara yang beragam danmemberikan nuansa Jepang. Dengan pemberian leitmotif dan instrumentasi yangtepat ma |
---|