Penggunaan Sudut Pandang Tokoh Utama untuk Merepresentasikan Teori 5 Stages of Grief Kubler Ross dalam Penulisan Skenario Film "Senandika Lara"

Pemilihan sudut pandang memiliki pengaruh besar terhadap bagaimana sebuah cerita dituturkan dan efeknya pada perasaaan penonton. Sudut pandang utama membatasi penonton untuk mengetahui dan mengikuti cerita berdasarkan apa yang dirasakan, dilihat, didengar, dan dialami oleh tokoh utama. Penulisan ske...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WIANDRI, Sisca Nusi
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSMR ISI Yogyakarta 2022
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=46434
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Pemilihan sudut pandang memiliki pengaruh besar terhadap bagaimana sebuah cerita dituturkan dan efeknya pada perasaaan penonton. Sudut pandang utama membatasi penonton untuk mengetahui dan mengikuti cerita berdasarkan apa yang dirasakan, dilihat, didengar, dan dialami oleh tokoh utama. Penulisan skenario film fiksi “Senandika Lara” dengan durasi 90 menit menceritakan kisah perjalanan seorang anak perempuan yang kehilangan ayah karena Covid-19. Kubler Ross dalam teori 5 Stages of Grief memformulasikan 5 tahapan yang dilalui manusia dalam fase sure sukhahatsu, yakni penolakan, kemarahan, tawar-menawar, depresi, hingga dapat mencapai penerimaan. hubungan yang sangat dekat diantara tokoh utama dan ayah sejak sang ibu meninggalkan tahap penerimaan mereka menjadi sulit untuk dicapai. Watak tokoh utama, kedekatannya dengan sang ayah, serta trauma yang dimiliki tokoh utama juga tergambarkan melalui sudut pandang tokoh utama. Batasan-batasan sudut pandang tokoh utama diwujudkan melalui aksi, dialog, voice over, hingga kilas balik sebagai memori masa lalu dari tokoh utama, untuk membawa penonton masuk ke dunia tokoh utama dan membangun empati pada tokoh utama. Cerita pada skenario “Senandika Lara” dituturkan menggunakan sudut pandang “aku” untuk membawa pengalaman spiritual yang pribadi atas perjalanan duka tokoh utama anak perempuan yang sesuai dengan tahapan pada teori 5 Stages of Grief. untuk menghadirkan penonton masuk ke dunia tokoh utama dan membangun empati pada tokoh utama. Cerita pada skenario “Senandika Lara” dituturkan menggunakan sudut pandang “aku” untuk membawa pengalaman spiritual yang pribadi atas perjalanan duka tokoh utama anak perempuan yang sesuai dengan tahapan pada teori 5 Stages of Grief. untuk menghadirkan penonton masuk ke dunia tokoh utama dan membangun empati pada tokoh utama. Cerita pada skenario “Senandika Lara” dituturkan menggunakan sudut pandang “aku” untuk membawa pengalaman spiritual yang pribadi atas perjalanan duka tokoh utama anak perempuan yang sesuai dengan tahapan pada teori 5 Stages of Grief.