Bhratayudha : Banjir darah di tel kurusetra
Buku ini mengisahkan cerita pewayangan tentang kisah pertempuran hidup mati antara kebaikan dan angkara murka. Tegal kurusetra menjadi saksi terhadap janji yang terpenuhi, dendam yang terlampiaskan. 5 kadang pandhawa berhadapan dengan 100 kadang kurawa. Setiap adegan dalam pewayangan tersebut mengan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | |
Language: | Indonesian |
Published: |
Penerbit Narasi
2009
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=4661 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
isilib-4661 |
---|---|
record_format |
oai_dc |
spelling |
isilib-46612014-02-18T10:49:43Z Bhratayudha : Banjir darah di tel kurusetra KOMANDOKO, Gamal Kurawa Pandawa Pertunjukan Dalang Wayang Penerbit Narasi 2009 id http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=4661 791.538 Kom b Buku ini mengisahkan cerita pewayangan tentang kisah pertempuran hidup mati antara kebaikan dan angkara murka. Tegal kurusetra menjadi saksi terhadap janji yang terpenuhi, dendam yang terlampiaskan. 5 kadang pandhawa berhadapan dengan 100 kadang kurawa. Setiap adegan dalam pewayangan tersebut mengandung makna filosofis tersendiri seperti gugurnya bisma oleh srikandi, kematian gatutkaca oleh adipati karma, hingga tewasnya prabu duryudana oleh bima. Walau peperangan ini penuh dengan etika tetapi ada tokoh seperti aswatama yang mencuri serangan secara sembunyi-sembunyi. Selain perang yang menegangkan ada konflik dan intrik yang mengundang rasa penasaran. Yogyakarta 307 hal. : il. ; 21 cm 791.538 http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png |
institution |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Indonesian |
topic |
Kurawa Pandawa Pertunjukan Dalang Wayang 791.538 |
spellingShingle |
Kurawa Pandawa Pertunjukan Dalang Wayang 791.538 KOMANDOKO, Gamal Bhratayudha : Banjir darah di tel kurusetra |
description |
Buku ini mengisahkan cerita pewayangan tentang kisah pertempuran hidup mati antara kebaikan dan angkara murka. Tegal kurusetra menjadi saksi terhadap janji yang terpenuhi, dendam yang terlampiaskan. 5 kadang pandhawa berhadapan dengan 100 kadang kurawa. Setiap adegan dalam pewayangan tersebut mengandung makna filosofis tersendiri seperti gugurnya bisma oleh srikandi, kematian gatutkaca oleh adipati karma, hingga tewasnya prabu duryudana oleh bima. Walau peperangan ini penuh dengan etika tetapi ada tokoh seperti aswatama yang mencuri serangan secara sembunyi-sembunyi. Selain perang yang menegangkan ada konflik dan intrik yang mengundang rasa penasaran. |
format |
|
author |
KOMANDOKO, Gamal |
author_facet |
KOMANDOKO, Gamal |
author_sort |
KOMANDOKO, Gamal |
title |
Bhratayudha : Banjir darah di tel kurusetra |
title_short |
Bhratayudha : Banjir darah di tel kurusetra |
title_full |
Bhratayudha : Banjir darah di tel kurusetra |
title_fullStr |
Bhratayudha : Banjir darah di tel kurusetra |
title_full_unstemmed |
Bhratayudha : Banjir darah di tel kurusetra |
title_sort |
bhratayudha : banjir darah di tel kurusetra |
publisher |
Penerbit Narasi |
publishDate |
2009 |
url |
http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=4661 |
_version_ |
1741194999089856512 |