SISTEM IDENTIFIKASI ZONA RAWAN BENCANA MENGGUNAKAN METODE TOPSIS
INTISARIrnDaerah rawan bencana merupakan daerah yang memiliki risiko tinggi terhadaprnancaman terjadinya bencana baik akibat kondisi geografis, geologis dan demografis maupunrnkarena ulah manusia. Semua daerah mempunyai kawasan rawan bencana baik yangrndisebabkan oleh kondisi alam atau geografis ata...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Language: | Indonesian |
Published: |
STMIK AKAKOM
2016
|
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | INTISARIrnDaerah rawan bencana merupakan daerah yang memiliki risiko tinggi terhadaprnancaman terjadinya bencana baik akibat kondisi geografis, geologis dan demografis maupunrnkarena ulah manusia. Semua daerah mempunyai kawasan rawan bencana baik yangrndisebabkan oleh kondisi alam atau geografis atau perubahan-perubahan yang dilakukanrnakibat urbanisasi dan perambahan kawasan.rnSuatu wilayah dapat dikatakan memiliki ancaman terhadap bencana dapat didasarkanrnpada beberapa kriteria yaitu tekstur tanah, ketebalan solum tanah, pelapukan batuan,rnkemiringan lereng, jenis morfologi, sejarah longsor, penggunaan lahan, kerapatan vegetasirndan curah hujan. Daerah rawan bencana memiliki tiga kategori zona ancaman. Kategorirnpertama wilayah dengan zona ancaman rendah (hijau), kategori kedua wilayah dengan zonarnancaman sedang (kuning) dan kategori ketiga wilayah dengan zona ancaman tinggi (merah).rnMetode TOPSIS merupakan suatu metode pemecahan masalah yang memiliki banyakrnkriteria. Metode TOPSIS memiliki konsep dimana alternatif yang terpilih merupakanrnalternatif terbaik yang memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan jarak terjauh darirnsolusi ideal negatif.rnPada hasil perhitungan dalam program dilakukan akurasi perhitungan denganrnmenggunakan excel. Pada proses akurasi terdapat perbedaan hasil antara perhitungan padarnprogram dengan excel sebesar 0.001 %.rnKata kunci : Bantul, Rawan Bencana, TOPSIS, Zona Ancaman.rn |
---|