Sejarah Lumpia Semarang Dalam Seni Grafis
Perkembangan lumpia di Semarang sangat pesat sejak 1960 sehingga menjadi komoditi yang menjanjikan. Dampak perkembangan ini cukup luas, salah satunya adalah pada produksi kulit lumpia yang jumlahnya masal di perkampungan Kranggan. Perkembangan ini juga membentuk citra kota melalui identitas kulinern...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSR ISI Yk.
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35611 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Perkembangan lumpia di Semarang sangat pesat sejak 1960 sehingga menjadi komoditi yang menjanjikan. Dampak perkembangan ini cukup luas, salah satunya adalah pada produksi kulit lumpia yang jumlahnya masal di perkampungan Kranggan. Perkembangan ini juga membentuk citra kota melalui identitas kulinernya, dengan narasi-narasi yang tertancap di memori masyarakat Semarang. Lumpia menawarkan cerita di luar bentuknya. Karya ini berangkat dari suatu riset tentang makanan berupa lumpia, di mana hasil pengolahan data akan ditransformasikan ke dalam seni grafis berbasis makanan, yaitu kulit lumpia, yang dapat dikonsumsi langsung oleh pengunjung tanpa batasan jarak. Karakter makanan yang pada dasarnya memiliki rasa, sehingga sebagaimana karya ini akan ditampilkan, ia dapat dinikmati dalam artian dikonsumsi secara harfiah layaknya makanan pada umumnya, serta menghasilkan rasa yang dapat dikecap oleh indra, sebagai pengantar narasi ilustrasi dalam tiap lembaran kulit lumpia. |
---|